Perempuan Abang
>> 30/04/14
Herry Oktav
Duduk termenung
perempuan berhati bingung
Bangkit berdiri
perempuan bermata kaki
Usaplah sudah kau air mata
Ingatlah abang, tarik bermuram durja
Langkah berjalan
perempuan berayun tangan
Lekas berlari
perempuan indah berperi
Kayuhlah cepat sampan kaupunya
Jadi empuan, istri sang raja
Akal berpikir
perempuan berkalung tabir
Cepat beraksi
perempuan berlesung pipi
Raihlah sudah kauemansipasi
Sambutlah abang, jika kaupunya hati
perempuan berhati bingung
Bangkit berdiri
perempuan bermata kaki
Usaplah sudah kau air mata
Ingatlah abang, tarik bermuram durja
Langkah berjalan
perempuan berayun tangan
Lekas berlari
perempuan indah berperi
Kayuhlah cepat sampan kaupunya
Jadi empuan, istri sang raja
Akal berpikir
perempuan berkalung tabir
Cepat beraksi
perempuan berlesung pipi
Raihlah sudah kauemansipasi
Sambutlah abang, jika kaupunya hati
Ciputat, 26 April 2014
5 komentar:
cakep dah perempuan abangnya..
Suka deh sama puisi puisinya ketum yang ini
@bang Amir dan Dini. makasih, dapet belajar dari bang Faliq, Yuni, sama Oky.
Saya juga banyak belajar dari Concordia Octavo. Sajak ini mengingatkan saya pada sajak-sajak Roestam Effendi. Mungkinkah sajak ini terinspirasi olehnya? :)
Rame juga nih. Terima kasih banyak sudah berkunjung. Pantau terus karya kami ya.
Posting Komentar