Perempuan Abang

>> 30/04/14

Herry Oktav


Duduk termenung
perempuan berhati bingung
Bangkit berdiri
perempuan bermata kaki
Usaplah sudah kau air mata
Ingatlah abang, tarik bermuram durja

Langkah berjalan
perempuan berayun tangan
Lekas berlari
perempuan indah berperi
Kayuhlah cepat sampan kaupunya
Jadi empuan, istri sang raja

Akal berpikir
perempuan berkalung tabir
Cepat beraksi
perempuan berlesung pipi
Raihlah sudah kauemansipasi
Sambutlah abang, jika kaupunya hati


Ciputat, 26 April 2014

5 komentar:

Amirulm 30 April 2014 pukul 11.59  

cakep dah perempuan abangnya..

Unknown 30 April 2014 pukul 17.02  

Suka deh sama puisi puisinya ketum yang ini

Anonim 4 Mei 2014 pukul 15.22  

@bang Amir dan Dini. makasih, dapet belajar dari bang Faliq, Yuni, sama Oky.

Faliq Ayken 8 Mei 2014 pukul 09.55  

Saya juga banyak belajar dari Concordia Octavo. Sajak ini mengingatkan saya pada sajak-sajak Roestam Effendi. Mungkinkah sajak ini terinspirasi olehnya? :)

Unknown 19 Mei 2015 pukul 14.26  

Rame juga nih. Terima kasih banyak sudah berkunjung. Pantau terus karya kami ya.

  © KOLIBÉT Komunitas Literasi Alfabét by Ourblogtemplates.com 2014

Log In