Cermin Harta Karun

>> 06/04/14

Khairini Lulut


Kaki yang melangkahkanku bertualang
Bukan pergi menyusuri alang-alang
Hanya menembus batas awang

Kutemukan sekotak kayu besar, mungkin dapat kukatakan sebuah peti
Ini bukanlah peti mati berisi manusia kaku, peti yang kutemukan di atas
Di ruang yang berada di atap rumah
Kubuka perlahan dan kutemukan banyak barang bangka

Cerminlah yang membuat ketertarikanku pada isi di dalam peti itu
Cermin yang memantulkan bayangan wajah yang mungkin sangat kukenal
Mungkin ini bukanlah cermin ajaib yang akan menampakkan wajah orang tercantik,
tercantik di dunia
Cermin yang seharusnya dapat kuketahui siapa bayang yang terpantul jika aku
menghadapnya

Lamat-lamat kuperhatikan, sosok yang terpantul dalam cermin
Kukenali wajahnya, namun tak kukenali dirinya
Cermin yang hanya memantulkan wajah tanpa mengetahui dalam diri bayangnya
Cermin temuan yang kuanggap sebagai harta karun kini, yang takkan kujadikan buruk
muka cermin


Ciputat,
Minggu, 30 Maret 2014

0 komentar:

  © KOLIBÉT Komunitas Literasi Alfabét by Ourblogtemplates.com 2014

Log In