About the Kolibét
>> 24/01/14
KOMUNITAS LITERASI ALFABÉT
Pendirian, Kegiatan, dan Cita-cita Masa Depan
Sejak tahun 2011, saat masih ngekos di Gang Buntu, Ciputat, samping kampus UIN Syarif Hidayatullah, Faliq Ayken menginisiasi untuk membuat (kajian) kepenulisan. Saat itu, idenya disampaikan kepada teman-teman. Ada empat orang termasuk dia yang seide dengannya. Dua dari empat orang adalah yang tinggal di kosan itu yang – kata sebagian mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah – penuh dengan pepohonan yang daun-daunnya rimbun, dua orang yang lainnya adalah teman-teman yang sedang berkunjung, bermain ke kosan itu. Ide pertama yang dia tawarkan adalah mengupas EYD, Ejaan Yang Disempurnakan, disertai praktik menulis. Waktu yang disepakati, setiap hari Selasa, malam Rabu. Ide yang telah disepakati sama sekali tidak berjalan, mungkin karena prosentase keinginan atau kemauan teman-teman, waktu itu, hanya – kalau acuannya 100% – 50%, atau mungkin juga teman-teman tidak mengindahkan ide-ide yang dia sampaikan. Keseriusannya masih dipertanyakan.
Dari pengalaman itu, dia mengurungkan niatnya untuk mendirikan komunitas yang bergerak di bidang (kajian) kepenulisan, tapi dia terus mencari formula agar apa yang dicita-citakannya dapat terlaksana.
Setelah melalui proses pengalaman yang tidak lurus-lurus saja, akhirnya pada pertengahan tahun 2013, dia menyatakan siap (dalam dirinya) untuk mendirikan komunitas literasi. Ketika itu ide-idenya disampaikan kepada Oky Primadeka, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UIN Syarif Hidayatullah, “Oky, saya ingin membuat komunitas literasi. Komunitas yang bergerak di bidang (kajian) kepenulisan. Kamu mau ikut, silakan. Ajak teman-teman yang lain yang mau saja, yang tidak mau tak usah,” begitulah kira-kira yang disampaikannya.
Akhirnya pada Minggu, 5 Januari 2014, di basemen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekitar pukul 19.00-21.00 hadirlah Oky Primadeka, Yuni Budiawati, dan Mala Himatul Aulia untuk mendengarkan mengapa dia, Faliq Ayken, ingin mendirikan komunitas literasi ini. Di akhir perbincangan, disepakatilah nama komunitas ini dengan nama, “Alinea”. Pada rentang waktu seminggu, setelah dikaji lebih dalam, ternyata nama “Alinea” sudah ada yang menggunakannya. Akhirnya Faliq Ayken menginisiasi nama komunitas literasi ini dengan nama Alfabét. Komunitas Literasi Alfabét. Dengan akronim, Kolibét. Minggu, 5 Januari 2014 adalah hari dan tanggal berdirinya Kolibét, Komunitas Literasi Alfabét, komunitas yang bergerak di bidang (kajian) kepenulisan.
Pada Minggu kedua setelah berdirinya komunitas literasi ini, terjadi hujan lebat yang berakibat pada keputusan untuk menunda pertemuan. Senin, 13 januari 2014. Tepatnya di gedung Student Center lt. 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hadirlah empat orang, antara lain: Herry Oktav, nama pena dari Herry Heryanto, mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris UIN Jakarta; Yuni Budiawati, mahasiswi Perbankan Syariah UIN Jakarta; Oky Primadeka, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UIN Jakarta; dan Faliq Ayken, nama pena dari Moh. Faliqul Ishbah, alumnus Aqidah Filsafat UIN Jakarta. Isi dari pertemuan itu adalah pembagian silabus kajian puisi, pembagian tugas sebagai presentator, dan memutuskan setiap Kolibétian, sebutan untuk aktivis Kolibét, untuk menulis puisi tematik perminggunya. Setiap Minggu menulis puisi dengan tema yang telah disepakati.
Kegiatan-kegiatan
Kegiatan yang sudah pasti adalah pertemuan mingguan untuk mengkaji materi kajian yang sudah disepakati oleh Kolibétian. Enam bulan ke depan atau lebih, Komunitas Literasi Alfabét, akan mengkaji materi kajian puisi plus deklamasi puisi-puisi penyair Indonesia dan deklamasi puisi Kolibétian.
Setelah materi kajian puisi selesai, kami akan mengkaji materi cerpen. Tentunya setiap Kolibétian kudu menulis satu judul cerpen perminggunya plus membedahnya. Setelah itu, penulisan esai. Dan lain sebagainya.
Kegiatan-kegiatan lainnya adalah kunjungan ke komunitas literasi yang lain untuk belajar bagaimana mengelola komunitas ini dan bagaimana proses kreativitas membaca dan menulis terus tumbuh dan berkembang. Dan masih banyak kegiatan-kegiatan lain yang akan kami adakan demi perkembangan dan cita-cita komunitas ini pada masa depan.
Cita-cita Masa Depan
Pada akhirnya, seluruh Kolibétian akan mempunyai karya tulis sendiri dan juga karya tulis yang ditulis bersama-sama. Tentu kuncinya ada pada diri Kolibétian sendiri. Yang minimal akan mendapatkan hasil yang minimal. Yang maksimal akan mendapatkan hasil maksimal.
Seribu langkah berawal dari satu langkah. Langkah demi langkah akan menciptakan karya demi karya. Investasi(kan) karya untuk bekal masa depan.
SALAM LITERASI…
0 komentar:
Posting Komentar