Invasi Berkedok Investasi
>> 20/03/14
Herry Oktav
Jagabaya lapar hingga tak sanggup bertitar
Terkapar tanpa respons sang kaisar yang dihantui keping dinar
Khawatir akan hilangnya kepercayaan rakyat
Resah akan putusnya hubungan dengan para ningrat
Takut akan ancaman kaum feodal luar
Negerinya beradab, beradat
Tanah airnya subur makmur
Hingga kuasa imperialis tak pandang kabur
Tuan raja hilang arah
Jagabaya tak mampu tetirah
Panglima takut salah langkah
Negeri kaya raya ini dirayah
sementara kaisar memangku manja
Rakyat kerja dipaksa
dan bendara asyik bermain janda
Kadipaten, wilayah yang dulu dipimpin adipati
kini jadi korban invasi yang penuh dengan investasi-investasi
Kisanak, orang yang dulu paling militan
kini jadi simbol kemelaratan dan kesengsaraan
Walau tolak pertanda sengsara, bukan berarti memana
Walau lawan berarti derita, bukan pertanda tak punya cara
LAWAN!
Ciputat, 13 Maret 2014
Jagabaya: kepala keamanan desa
Bertitar: bergerak atau berjalan kian kemari dengan cepat
Feodal: berhubungan dengan susunan masyarakat yang dikuasai oleh kaum bangsawan
Imperialis: bangsa (negara) yang menjalankan politik menjajah bangsa (negara) lain; negara yang memperluas daerah jajahannya untuk kepentingan industri dan modal
Tetirah: pergi ke tempat lain dan tinggal untuk sementara waktu; pergi mengungsi
Dirayah: dijarah, dirampok
Bendara: sebutan kaum bangsawan Jawa
Kadipaten: daerah yang dikuasai oleh adipati, yang lebih rendah daripada kesultanan
Adipati: gelar raja muda atau wakil raja (sekarang bupati)
0 komentar:
Posting Komentar