Bayang Semu Sepatu
>> 11/03/14
Khairini Lulut
Kuberjalan di tengah keramaian
Bukan di pasar ataupun di pameran
Bukan pula di kerumunan berkabung pemakaman
Berjalan sendiri tanpa ditemani
Kumenyusuri selasar toko
Dengan etalase berisi berbagai pajangan berharga
Ya, aku berada di mall besar negeri ini
Kulihat sebuah toko yang menarik hati
Bukan toko banyak pelanggan yang elegan
Yang melangkahkan kakiku ke sana
Sepasang benda yang memutuskanku datang padanya
Bukan dan tidak 'hanya'
Memang sepasang benda mengkilau yang terpajang
Sepasang benda yang akan selalu tetap berpasangan
Ya, benda yang tampak kulihat dari jauh adalah sepasang sepatu
Takkan ada arti jika hanya satu tanpa yang lain
Takkan sempurna karena sudah menjadi takdir bagai 'yin dan yang'
bukan dan tidak 'hanya'
Tetapi memang sepasang sepatu
Sepatu kaca bening mengkilau
Siapa pun melihatnya akan teringat kisah Cinderella
Kulihat dan kubayangkan ketika aku mengenakannya
Ke manakah sepatu itu akan membawaku pergi
Akankah sepatu ini mengantarkanku ke sebuah istana megah
dan kutemui seorang pangeran seperti dalam kisah-kisah
dongeng terkenal itu hanyalah lamunan sesaatku
dan aku tersadar ketika masih berdiri mematung
memandang sepatuku di dalam bayangan etalase
sepatu kets usang yang selalu kupakai ke mana pun
ya, sepatu yang sudah membawaku ke berbagai tempat
bukan dan tidak 'hanya'
tetapi sebuah sepatu penuh kenangan yang mengantarku
hingga ke tempat di mana aku bermimpi
menjadi seorang puteri seperti sekarang ini
Ciputat,
Minggu, 9 Maret 2014
0 komentar:
Posting Komentar