Terang Benderang

>> 09/02/14

Faliq Ayken


Yang paling kuingat dari matahari
adalah sinarnya sadarkanku dari mimpi
Setiap pagi, ia menyapaku dengan kata-kata
"Dirikanlah salat selagi kaumasih ada."

Kubergegas berdiri menghadap-Nya
Kududukkan gagasan-gagasan untuk ditata
Pada kata yang gelap semakin melindap
Pada kata yang terang semakin benderang

Kuberjalan ikuti jalan ke tujuan
Berjualan kata-kata: merapal mantra yang sudah dipesan
Setelah sampai, kurapalkan mantra-mantra itu dengan lantang
"Besok pagi, kaurapal mantra lanjutan ini dengan tenang.
Pelan-pelan."

Kubergegas pulang, merapal kembali mantra lanjutan
Matahari menungguku di rumah keabadiannya
Kata-kata gelap, tak melindap
Ia terang, penuh cahaya, semakin benderang
Mantra-mantra yang kurapal pelan-pelan
sampai ke tujuan: surga Ibu


Ciputat,
Minggu, 2 Februari 2014 

0 komentar:

  © KOLIBÉT Komunitas Literasi Alfabét by Ourblogtemplates.com 2014

Log In