Sekeranjang Rindu dan Sebotol Madu

>> 04/02/14

Oky Primadeka


Hampir tak lagi aku dapati
embun pagi yang s'lalu diposkan malam
lewat Pak Bayu yang hobinya berjalan pelan-pelan

Aku keras bertahan
Aku takkan goyah
meski angin terlalu menerjang
Lihat, ulat pun masih sudi menyapaku
maka berarti aku harus hidup

Setiap tanggalnya satu daun
aku semakin yakin bahwa
satu langkah menuju rindu yang padat
telah kulalui dan menjadi dekat

Tinggal aku menunggu isyarat
dari angin timur yang sudah aku kompromi
memberi kabar kapan datangnya musim semi
bersama matahari yang mengusap-usap matanya
terbangun dari nyenyaknya di musim gugur

Saat itulah,
aku 'kan datang kepadamu
membawa sekeranjang rindu dan sebotol madu
untuk mengobati haus yang selama ini kita keluhkan, sayang...


Ciputat,
Sabtu, 1 Februari 2014

2 komentar:

Anonim 4 Februari 2014 pukul 07.05  

jadi semangat beronani otak.
mantap.

Faliq Ayken 4 Februari 2014 pukul 20.49  

Kali ini Bung Oky begitu imajinatif, meskipun harus banyak berlatih lagi, lagi, dan lagi. Tujuannya satu, sajak-sajaknya bernas!

  © KOLIBÉT Komunitas Literasi Alfabét by Ourblogtemplates.com 2014

Log In