Pesan Terakhir
>> 04/07/14
Herry Oktav
Aku masih ingat terakhir kali kukirim surat cinta untukmu
Aku tuangkan tinta, mengalir sepenuh hati
Tiap tetesnya menuangkan perasaanku yang terdalam
Tanpa rekayasa, tak ada keraguan
Aku juga teringat terakhir kali ibu mengirim surat untukku
Aku baca dalam sepi, meresapi setulus hati
Tiap ejaannya memberikan cinta kasih yang terdalam
Tanpa rekayasa, tak ada kepalsuan
Aku masih ingat terakhir kali kukirim surat untuk ibu
Aku torehkan keluh-kesah, sepenuh hati
Tiap kata mencurahkan kemanjaanku yang terdalam
Tanpa rekayasa, tak ada kepalsuan
Aku juga teringat terakhir kali kukirim surat untuk guru
Aku tulis keresahanku, setulus hati
Tiap kalimat menunjukkan kebodohanku yang terdalam
Tanpa rekayasa, tak ada kepalsuan
Aku masih ingat terakhir kali guru mengirim surat untukku
Aku pelajari bahasanya, sepenuh hati
Tiap paragrafnya memberikan keteladanan yang terdalam
Tanpa rekayasa, tak ada kepalsuan
Aku pun teringat terakhir kali kaukirim surat cinta untukku
Aku buka suratmu perlahan, setulus hati
Tiap lembarnya berisi kekecewaanmu yang terdalam
Tanpa rekayasa, tak ada keraguan
Aku tahu, "Ini pesan terakhirku untukmu."
Ciputat,
Sabtu, 7 Juni 2014
0 komentar:
Posting Komentar